Semarang – Kapaldam IV/Diponegoro Kolonel Cpl Ramin, S.I.P., M.Tr (Han) menyambut kehadiran Anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Dr. (H.C.) H. Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya (Habib Luthfi) untuk memberikan ceramah kebangsaan di Peralatan Daerah Militer (Paldam) IV/Diponegoro (Rabu, 31 Juli 2024). Kegiatan ceramah kebangsaan dan doa bersama ini adalah puncak acara dari rangkaian kegiatan HUT ke 78 Peralatan Angkatan Darat (Palad). Pangdam IV/Diponegoro beserta Pejabat Teras Kodam IV/Diponegoro dan seluruh anggota Paldam IV/Diponegoro dengan penuh antusias Mengikuti Ceramah Kebangsaan dan Doa Bersama tersebut, dengan Doa Bersama dipimpin oleh Habib Haidar bin Ali Assegaf.
Dalam sambutannya Kapaldam IV/Diponegoro menyampaikan bahwa Paldam IV/Diponegoro menyadari dihari Ulang Tahun yang ke 78 ini merupakan bagian kecil dari TNI AD dan Indonesia tercinta sehingga dihari yang baik ini ingin mempersembahkan/bersumbangsih khususnya dalam berdoa untuk keselamatan dan kejayaan NKRI Tercinta, diharapkan dengan adanya Ceramah Kebangsaan dan Do’a bersama ini Indonesia lebih menyatu, lebih menyadari perbedaan untuk bersama-sama kuat, sama-sama berjuang dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia tercinta dan semoga dengan berdo’a untuk NKRI saat ini dan kedepan semakin kuat, sejahtera dan jaya. Kapaldam menyampaikan juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Dr. (H.C.) H. Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya (Habib Luthfi), Habib Haidar bin Ali Assegaf, Pak Kiyai Ahmad Hadi Ariyanto dari Temanggung dan semua yang hadir, kedepan semoga dengan do’a bersama ini Tuhan Yang Maha Esa akan meridhai kita dan Indonesia akan semakin Kuat, semakin kokoh menuju Indonesia Emas, Indonesia sejahtera berkeadilan dan jaya selalu, dan juga Kapaldam IV/Diponegoro sebagai tuan rumah memohon maaf apabila ada kesalahan, kekurangan dan yang lainnya, semoga Indonesia semakin jaya.
Kemudian Pangdam IV/Diponegoro Mayor Jenderal TNI Deddy Suryadi., S.I.P., M.Si. menyampaikan harapan bahwa dengan kegiatan rangkaian HUT Palad ke 78 diacara Puncak yaitu Ceramah Kebangsaan dan Doa Bersama untuk NKRI Tercinta, besar harapan Panglima kita semua mengambil hikmah, kita semua semakin bersatu, kita semua semakin solid beranekaragam, kita tetap satu yaitu Indonesia, kita semua dengarkan Nasehat abah Dr. (H.C.) H. Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya (Habib Luthfi) beliau orang tua kita guru kita untuk kesatuan Indonesia semoga Indonesia nanti semakin solid dan bersatu dan Indonesia bisa jaya. Dalam ceramahnya, Dr. (H.C.) H. Maulana Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya (Habib Luthfi) menengarai telah terjadi fenomena melunturnya sikap nasionalisme bangsa Indonesia khususnya di kalangan generasi muda. Fenomena yang paling mudah dilihat adalah pada saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Banyak anak muda yang bersikap kurang khidmat bahkan acuh tak acuh saat lagu Indonesia Raya dikumandangkan. Fenomena ini sesungguhnya adalah cerminan dari rasa kurang menghargai jasa para pendahulu, para pahlawan, para leluhur yang telah berkorban demi berdirinya negara ini. Apabila generasi muda mampu memahami makna penggalan syair “jadi pandu ibuku” dalam lagu Indonesia Raya maka akan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk menjadi patriot di garda terdepan demi membela dan mempertahankan NKRI. Apakah kita akan rela Indonesia akan bercerai berai, dihancurkan dan dipecah belah? Semua hadirin menjawab “tidak rela”.
Habib Luthfi menegaskan bahwa kekayaan bangsa Indonesia yang terkenal sejak dahulu sesungguhnya bukan semata-mata kekayaan sumber daya alam sebagai pemberian dari Allah SWT saja, yang justru menggoda datangnya bangsa penjajah. Ada kekayaan lainnya yang “tak terlihat” yaitu banyaknya para Wali Allah di bumi nusantara ini yang menyatu dalam kekayaan sejarah sejak masa kerajaan hingga saat ini. Para Wali Allah itulah yang kendatipun telah wafat ratusan tahun lalu menjadi benteng pertahanan nasional kita. Para kekasih Allah itu telah mengajarkan kita banyak hal mulai dari makna toleransi, demokrasi bahkan hingga saat ini makamnya masih dikunjungi umat sehingga mampu menggerakan ekonomi masyarakat sekitarnya. Mari pertahankan keutuhan NKRI tercinta. Mari semua kita satukan hati, tekad dan terus bahu – membahu berjuang , menjaga, memelihara dan memajukan NKRI tercinta.